Sampah masih menjadi masalah yang titik temunya tidak kunjung terlihat. Dimana-mana kehadirannya menimbulkan masalah lingkungan serius. Solusi tepat harus digali demi meminimalisir efeknya yang tidak bagus bagi kehidupan manusia.
Penyumbang terbesar sampah adalah rumah tangga.
Setiap hari ribuan ton benda tidak terpakai menumpuk dan diangkut truk. Ditampung dalam satu area yang malah mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Jika tidak ada pemecahan konkrit, semakin rumit akibatnya.
Rumah tangga berperan memilah sampah
Karena rumah tangga menjadi penyumbang terbesar sampah, pergerakan harus dimulai dari sini. Rumah menjadi garda terdepan penyaringan, agar tempat pembuangan akhir tidak terlalu sesak.
Caranya bagaimana?
Melakukan pemilahan.
Sampah organik dan nonorganik dipisah.
Sampah organik
Daun, sayur dan bahan lain yang berasal dari tumbuhan atau hewan dikumpulkan menjadi satu. Lakukan sedikit demi sedikit. Maksudnya siapkan wadah khusus, setiap bertemu sampah organik langsung masukkan ke sini.
Ketika banyak, bisa dibuat kompos.
Caranya mudah kok!
Kalau yang punya kebun bisa membuat lubang dan tanam semua. Kubur dan diamkan selama dua-tiga bulan. Sampah ini berubah dan hancur menjadi kompos.
Kalau tidak punya kebun, sediakan ember besar. Masukkan sampah dan timbun rapat dengan tanah untuk menghindari bau. Memang harus punya beberapa ember, agar bisa menampung sampah berikutnya.
Perlu pengorbanan ya?
Tetapi manfaatnya kita memperoleh lingkungan bersih, sehat dan bebas sampah, usaha kita terbayar lunas kok.
Sampah nonorganik
Untuk sampah yang bandel diurai semacam plastik, botol, kaca dan besi dikumpulkan juga. Jadikan satu wadah. Yang paling banyak adalah plastik mengingat benda ini banyak digunakan untuk membungkus makanan.
Sampai sekarang botol plastik yang lebih banyak dicari. Benda ini bisa diolah lagi menjadi berbagai barang baru. Semakin banyak botol yang didaur ulang semakin sedikitlah kehadirannya di bak sampah.
Cuma sayangnya tas kresek masih sepi peminat.
Kalau ada tempat yang mau membelinya, pasti warga sangat senang mengingat kresek mudah dijumpai dan dikumpulkan.
Di beberapa tempat sudah ada pengolahan yang menyulap kresek menjadi bahan bakar.
Ide ini sangat menarik.
Pemerintah juga bisa turun tangan, membantu menyediakan dan mengelola pengolahan berbagai sampah plastik.
Kendala utama mengapa masyarakat enggan memilah sampah plastik karena minimnya tempat yang mau mengolahnya. Jika fasilitas ini banyak, pasti mereka antusias memilah. Masyarakat sebenarnya sudah sadar, cuma karena tidak ada yang menampung jadi mubasir.
Sampah plastik memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Botol plastik bisa diolah lagi menjadi benda plastik lain dan tas kresek disulap menjadi bahan bakar. Jika dikelola dengan baik, masyarakat sekitar pasti diuntungkan.
Pabrik pengolahan bisa membeli sampah dari warga dan warga mendapatkan pemasukan tambahan berkat kemauan memilah sampah. Hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Bahkan memberikan manfaat yang tidak kalah pentingnya, membuat lingkungan sehat dan bersih.
Jenis sampah anorganik lain seperti kertas, besi dan botol kaca relatif lebih mudah dijual. Pengepul mudah ditemukan. Silahkan kumpulkan sesuai jenisnya dan bisa dijual kiloan. Lumayan menjadi pemasukan tambahan.
Sampah plastik masih membuat pusing
Plastik susah diurai tanah. Benda ini bebalnya luar biasa. Sampai-sampai tanah harus bekerja keras ratusan tahun untuk menghancurkannya. Bandingkan dengan sampah organik, cuma dua atau tiga bulan di dalam tanah, sudah hancur tidak bersisa.
Sebenarnya sudah ada inovasi menarik untuk pembungkus plastik.
Apa itu?
Bahan bakunya dibuat dari singkong.
Nah…
Keren bukan?
Singkong tanaman yang mudah ditemukan di negara kita, potensinya luar biasa. Plastik bisa dibuat dari umbinya dan sangat ramah lingkungan. Karena berbahan dasar tumbuhan, dalam waktu kira-kira enam bulan sudah terurai sempurna tanpa mengotori lingkungan.
Terus masalahnya apa?
Masih jarang dilirik.
Jika pemerintah gencar, plastik dari singkong bisa diperbanyak dan mendominasi pasaran. Buat pabrik-pabrik baru yang menyerap hasil singkong petani. Selain mengurangi plastik yang tidak ramah lingkungan, kesejahteraan petani terangkat.
Tetap rajin memilah sampah
Walaupun masih terhambat disana-sini, jangan kendor memilah sampahnya. Setidaknya sampah organik terus diolah dijadikan kompos mengingat prosesnya mudah dilakukan di rumah dan tidak memerlukan peralatan rumit.
Sampah nonorganik semacam botol plastik, botol kaca, logam dan kertas masih mudah dijual kembali. Tetap kumpulkan ke dalam satu wadah dan dikirim ke pengepul terdekat. Semakin banyak yang diolah semakin sedikit sampah terbuang ke tempat penimbunan akhir.
Memang memerlukan disiplin, tetapi kalau bukan kita yang memulai siapa lagi?
Tularkan semangat memilah sampah dari rumah, ajak semua anggota keluarga. Lama-lama menjadi kebiasaan. Setelah itu bolehlah cerita-cerita ke tetangga, siapa tahu mereka tertarik dan mulai tergerak mengikuti jejak kita.
Harapannya semakin banyak sampah yang tersaring di rumah tangga. Lingkungan lebih sehat dan nyaman bagi semua warga.
Malahan kita bisa mendapatkan pemasukan tambahan lewat penjualan barang bekas.
Sampah memiliki nilai ekonomi
Walaupun dekil, kumal dan lusuh, bukan berarti sampah sudah benar-benar tamat. Masih banyak manfaatnya jika kita kreatif.
Misalnya…
Di tangan mereka yang seni, sampah diolah menjadi kerajinan bermutu tinggi. Seperti seonggok kayu rusak tidak terpakai.
Benda ini bisa disulap menjadi ukiran menarik.
Ketika dijual harganya mahal.
Nah lho…
Menarik sekali bukan?
Kalaupun tidak bisa mengubah sampah menjadi benda seni, cukup pilah berdasar jenis. Setelah terkumpul banyak, dijual.
Uang tambahan masuk.
Bagi sampah organik, jika mau serius, bisa membuat pengolahan kompos.
Kompos sangat diminati masyarakat perkotaan yang hobi berkebun. Pupuk ini dikemas dalam karung kecil. Semakin banyak sampah organik yang diolah, produksi kompospun ikut meningkat.
Peluang bisnis dari sampah banyak, tergantung kitanya mau apa tidak mengambilnya. Selain mengurangi masalah sampah, kita juga berperan menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman.
Leave a Reply