Apa Itu Media Sosial? Kenapa Kita Sangat Bergantung Dengannya?

Apa Itu Media Sosial? Kenapa Kita Sangat Bergantung Dengannya?

Media sosial sebenarnya sudah populer sejak beberapa tahun lalu, tepatnya ketika internet lebih mudah diakses. Dulu orang bela-belain main ke warnet, duduk berjam-jam bercengkrama dengan layar, mengamati perkembangan akun media sosialnya.

Media sosial yang ngetren waktu itu “friendster” dan dibarengi “facebook”.

Kita bisa membuat status, chatting dan lainnya. Tetapi nasib keduanya bertolak belakang. Friendster menyerah kalah dan Facebook malah berkibar namanya sampai sekarang.

Apa Itu Media Sosial?

Media sosial atau sosial media atau dikenal juga dengan jejaring sosial, adalah media yang digunakan pengguna untuk saling berbagi informasi, foto, berita bahkan file yang dilakukan secara online (daring).

Jadi, media sosial berkembang seiring kemajuan internet.

Media ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan orang lain tanpa mengenal jarak dan waktu. Berkomunikasi jauh lebih cepat. Walaupun tempatnya jauh, pesan sampai dalam hitungan detik. Hebat sekali bukan?

Akhirnya kita hidup dalam dunia tanpa batas. Informasi tersebar cepat, kitapun mudah mengetahui kabar terkini di berbagai penjuru tempat. Setiap pengguna seakan menjadi wartawan yang sigap menyebarkan kabar setiap saat.

Nah, media sosial sendiri sebenarnya dibuat segmentasinya.

  • Chatting : Whatsapp, Line
  • Sharing : Facebook, twitter
  • Foto : Instagram
  • Video : Youtube

Tetapi, semakin hari segmentasinya tambah kabur. Hampir setiap aplikasi melayani fungsi yang mirip. Sekarang tinggal kita sebagai pengguna, mau menggunakan yang mana.

Perkembangan Media Sosial

Jika ditelisik ke tahun 2000an, mungkin generasi jaman ini mengenal yang namanya “MIRC”. Situs chatting yang memungkinkan kita berkomunikasi dengan pengguna internet lain. Sayangnya, saat itu internet kurang mendukung. Perkembangnnya masih lambat.

Kalau mau online, harus ke warnet (warung internet). Harganya lumayan, rentang tiga ribu sampai lima ribu rupiah per jam. Ingat lho, tahun 2000an uang tiga ribu nilainya sangat besar. Bahkan bisa untuk makan dua kali dengan lauk standar.

Kemudian muncul “friendster” di sekitar tahun 2004.

Era media sosial masuk ke tahap baru. Orang bisa mempunyai akun yang dikostumisasi bahkan mengisi profil yang lebih lengkap. Tetapi friendster tidak bertahan lama karena kemunculan “facebook”. Situs ini sangat hits dan meraih pengguna banyak dalam waktu singkat.

Bahkan sampai sekarang, facebook tetap menjadi media sosial berpengguna padat.

Hampir 3 milyar akun lho…
Wow, jumlah yang luar biasa bukan?

Jubelan pengguna inilah yang membuat facebook merangsek ke posisi 30 besar perusahaan berpenghasilan terbesar di seluruh dunia, atau yang dikenal “Fortune 500”.

Kesuksesan facebook dengan media sosialnya, membuat google gerah. Google telah dikenal sebagai raksasa teknologi yang populer dengan mesin pencarinya. Berbekal dana besar dan teknologi mutakhir milikinya, google mencoba mengusik kenyamanan facebook.

Hadirlah “Google +”.

Pernah mendengarnya?

Setiap pengguna android, di masa itu, langsung terkoneksi dengan aplikasi ini mengingat sudah menjadi satu dengan akun google. Tetapi entah mengapa google + kurang berkibar. Kehadirannya kurang diminati dan akhirnya google, sebagai induknya, harus menutup layanan ini.

Ditengah hiruk pikuk persaingan facebook dan google, muncul media sosial lain yang menyedot perhatian. Katakanlah instagram, whatsapp dan aplikasi lainnya.

Kehadirannya semakin populer karena perkembangan smartphone.

Smartphone memang merevolusi perkembangan internet. Orang-orang semakin mudah mengaksesnya lewat alat yang mudah digenggam ini. Kita bisa membuka google, mencari informasi dengan cepat, melakukan pembelian online, chatting dengan teman, berkirim file, menonton video bahkan menonton film.

Akhirnya sampai sekarang kita bergantung dengan smartphone. Gagdet ini memang mengubah gaya hidup kita besar-besaran. Bermedia sosial jauh lebih mudah apalagi disertai kuota berharga murah namun gemuk data.

Mengapa Kita Bergantung Dengan Media Sosial? Manfaatnya Apa?

Rasanya kurang lengkap jika tidak ada aplikasi medsos di hape bukan? Terasa ada yang kurang. Kehadirannya sangat memudahkan komunikasi, bahkan memperlancar pekerjaan. Jadi, tidak diragukan lagi kalau kita sangat bergantung dengannya.

Bayangkan, jika media sosial tiba-tiba lenyap, apa yang anda rasakan?
Pastinya gundah tidak terkira.

Pekerjaan yang sebelumnya terasa enteng, malah ribet. Harusnya bisa komunikasi lebih cepat, eh malah dihambat. Suatu kondisi yang benar-benar tidak diharapkan. Setelah merasakan segala kemudahan berkat medsos, siapa yang mau ruwet?

Sebegitu besarnya kita bergantung dengan media sosial. Kehadirannya sudah menjadi bagian dari hidup manusia modern yang memerlukan komunikasi cepat dan murah. Aktivitas sangat dilancarkan berkatnya.

Terus, apa saja manfaat media sosial?

Banyak lho…
Silahkan simak di bawah ini.

1) Memudahkan komunikasi

Entah itu pesan singkat, panggilan suara atau video call, bisa. Cari namanya di hape dan lakukan panggilan.
Tunggu sebentar sampai terhubung. Nah, komunikasi berjalan.

Biaya panggilan sangat murah, tidak semahal dulu ketika masih pakain telpun rumah.

Anda yang besar di tahun 2000-an, pasti tahu ganasnya sedotan pulsa jika memanggil ke telpun rumah apalagi panggilan luar kota. Biayanya membuat otak pening.

Tapi itu tinggal kenangan.

Berbekal kuota, mau panggilan video, telpun atau kirim pesan sangat murah. Jangan khawatirkan konsumsi data. Panggilan video 30 menit ke luar negeri cuma menghabiskan 20-an MB data. Bandingkan dengan harga paket 50 ribu sudah memperoleh belasan GB data.

Tidak hanya melayani panggilan atau kirim pesan, lewat aplikasi chat sejenis WA, file juga dilayani. Mau kirim foto, audio ataupun video, dilibas dengan entengnya. Bahkan berkirim link sangat dimudahkan.

2) Alat promosi

Facebook dan instagram bisa dihandalkan untuk mengenalkan produk terbaru dari bisnis anda. Ada yang berbayar dan gratis.
Sebagai permulaan, bisa bagikan di facebook dulu. Biarkan teman-teman dekat melihat dan mengenal apa yang dijual.

Lakukan rutin untuk menimbulkan rasa penasaran.

Cara ini memiliki batasan, hanya teman anda saja yang melihat. Terkecuali mereka membagikannya, barulah bisa memperluas daya jelajah jangkauan.

Jika ada budget lebih, coba beriklan.

Harganya mulai 50ribu per hari.

Pemakaian iklan memungkinkan produk menjangkau pengguna lebih banyak, tidak terbatas ke teman saja. Produk di kenal lebih luas dan menarik pasar yang lebih ramai. Silahkan pelajari bagaimana proses pemasaran lewat facebook atau instagram.

3) Menjadi influencer

Jika follower atau subscriber banyak, peluang menjadi influencer sudah terbuka. Anda bisa mendapatkan pemasukan tambahan dengan bermain di media sosial.

Contoh termudah “instagram”.

Mereka yang followernya melewati sepuluh ribu, seratus ribu, bahkan satu juta, bisa membuat kerja sama dengan pengiklan untuk mempromosikan produk. Nah, si pemilik akun mendapatkan bayaran tergantung kesepakatan.

Menarik kan?

Jadi…
Jika memang tertarik mengembangkan “instagram”, silahkan buat konten yang menarik, foto bagus ataupun video menggugah.

Follower bertambah akhirnya pengiklan berdatangan.

Dari yang sebelumnya bekerja terikat aturan, malah bisa mengatur waktu sendiri, menentukan pekerjaan apa yang diambil dan pastinya mengantongi pendapatan yang lebih besar.

Tidak hanya instagram, anda yang punya subscriber besar di youtube, bisa memanfaatkan peluang ini untuk meng-endorse produk pengiklan. Selain kecipratan uang pengiklan, pemasukan dari adsense juga datang.

Nah…
Sekali kerja langsung dua sumber rejeki mampir.

4) Mendapatkan informasi terbaru

Berita atau informasi tidak melulu bersumber dari koran online, media sosial malah lebih masif dan kencang penyebarannya.

Misalkan di suatu daerah ada event, pengunjung pasti merekam dan segera membagikannya di instagram, whatsapp ataupun facebook.

Dalam sekejap, informasi ini sudah lari ke ribuan perangkat. Itulah power dari media sosial, mampu menyebarkan berita dalam waktu singkat.

5) Menyampaikan kritik sosial

Tentu saja kritik yang membangun dan tetap dalam kesopanan seperti menggunakan bahasa yang baik.

Misalnya ingin menyampaikan kritik atau masukan kepada pemerintah tentang suatu program, masyarakat bisa menyuarakan unek-uneknya dengan men-tag akun instansi yang bersangkutan.

Hasilnya, media sosial menjadi jembatan penghubung masyarakat dengan pemerintah sehingga mampu bersinergi dalam menjalakan suatu program.

Masyarakat bisa memberikan laporan, misalnya ada jalan rusak akibat banjir atau longsor. Pemerintah segera mengetahuinya dan mengambil tindakan tepat, memperbaikinya agar aktivitas masyarakat tidak terganggu lama.

6) Menemukan komunitas penghobi yang sama

Di media sosial banyak komunitas dengan hobi tertentu. Seperti fotografi. Anda yang suka membidik objek lewat mata kamera, bisa bergabung dan mendapatkan informasi, tips serta ilmu untuk menghasilkan karya bagus.

Hasil karya fotografer keren bisa diamati dan ditiru caranya. Banyak ilmu diperoleh berkat mengikuti komunitas seperti ini.

Atau anda punya hobi lain?
Silahkan cari komunitas yang tepat.

Serap informasinya agar keahlian bertambah yang akhirnya mampu membuat anda tambah mahir di bidang yang ditekuni.

7) Belajar bagi murid

Buku bukan sumber satu-satunya untuk belajar. Di era modern ini, video sangat digemari sebagai wadah menambah pemahaman materi pelajaran.

Contohnya youtube.

Anak-anak bisa mencari berbagai materi pelajaran. Entah itu matematika, fisika, geografi, biologi dan lainnya. Banyak sumber yang siap membantu, bahkan siap melayani 24 jam sehari. Kapanpun anak mau, mereka bisa mengaksesnya dan mempelajari hal baru.

Tak jarang lho anak kecil tahu fakta-fakta menarik tentang sesuatu. Misalnya mereka sudah tahu jenis-jenis mobil mahal beserta harganya, buah-buahan termahal di dunia ataupun berapa kali suatu klub sepakbola eropa memenangkan liga champion.

Mereka menyerapnya dari video.

Dan sebagai orang tua tentunya harus mendukung proses belajar anak seperti ini, yang tidak sama seperti jaman dulu dimana buku sumber utama pengetahuan. Tetap dampingi dan berikan pemahaman bagaimana menggunakan medsos yang baik.

Dampak negatifnya

Media sosial tidak lepas dari cerita negatif dan mungkin sudah anda tahu. Banyak hal-hal miring menyangkut aplikasi ini. Jika tidak bijak, kita bisa terjerumus ke hal kurang menyenangkan yang malah menghadirkan perasaan minder, malu ataupun kurang percaya diri.

Berikut dampak negatifnya :

  • Keasyikan bermedia sosial, membuat lupa mengutamakan tugas
  • Keinginan tampil glamor walaupun harus meminjam uang demi mendapatkan like
  • Digunakan untuk mem-bully orang lain
  • Malas beraktivitas fisik dan lebih menyukai duduk santai di rumah melihat smartphone
  • Gemar tidur larut
  • Mudah termakan hoaks
  • Cepat terpengaruh dengan tren negatif
  • Enggan bergaul dengan orang lain
  • Memaksa diri membeli gadget mahal demi gengsi
  • Melihat konten yang tidak pantas

Kita memang harus bisa mengontrol diri, tahu batasan sampai dimana dalam bermedsos. Jika bertemu hal negatif, sebaiknya hindari. Jangan malah ikut membagikannya. Cek konten apa yang tepat untuk kita lihat.

Gunakan Dengan Baik

Media sosial tidak terbantahkan telah menghadirkan pengalaman baru bagi manusia untuk saling terhubung atau berinteraksi. Dengan mudahnya kita melihat aktivitas teman atau orang lain bermodalkan smartphone.

Tetapi…
Harus digunakan dengan baik.

Seperti apa penggunaan yang baik?
Mencari informasi terbaru, promosi usaha, menambah pengetahuan ataupun mempelajari materi sekolah.

Media sosial tidak digunakan untuk hal-hal kurang bagus. Semisal menyebarkan hoax, mem-bully orang ataupun membuat konten tidak sopan.

Saat digunakan dengan baik, media sosial mampu memberikan manfaat besar bagi kita. Berbagai aktivitas dimudahkan bahkan bisa memperlancar pekerjaan.
Salam bijak bermedia sosial…

Leave a Reply

Your email address will not be published.