Bahan dasar pembuatan pakaian beragam, dari alami sampai buatan. Khusus bahan alam, suplainya melimpah dan jika dimanfaatkan dengan baik industri pakaian tidak pernah kekurangan bahan baku.
Apa sumber utama bahan alami?
Tumbuhan dan hewan menjadi penyumbangnya.
Sumber alami pembuatan pakaian
Bahan-bahan ini sudah sejak lama dimanfaatkan untuk menghasilkan kain. Tetapi ada juga yang baru-baru ini dikembangkan dan memberikan altenatif bahan baku.
1) Kapas
Serat kapas dihasilkan dari tumbuhan kapas. Tumbuhan ini menghasilkan semacam bunga berwarna putih yang jika diambil terasa seperti rambut.
Inilah yang dipintal menjadi benang.
Kapas ditanam di area luas dan memerlukan perawatan cermat.
Berkat perkembangan teknologi, kapas diolah dengan mesin-mesin besar yang mampu menghasilkan benang dengan cepat. Penenunan juga mengandalkan mesin yang jauh mempersingkat pekerjaan demi mengejar permintaan pasar.
Jika ingin mengetahui proses lebih detil, bisa simak videonya di youtube. Kita bisa melihat bagaimana mesin bergerak teratur, mengolah kapas sampai menjadi kain.
2) Ulat sutra
Kain sutra terkenal dengan kelembutan dan kehalusannya. Pemakaiannya lebih banyak untuk busana premium berharga mahal.
Kok bisa mahal harganya?
Ada beberapa faktor penyebab harga sutra melambung.
- Prosesnya rumit
- Waktunya lama
- Modalnya besar
Sebelum menjadi kain, peternak harus memelihara ulat dari jenis serangga tertentu. Ulat-ulat ini dipelihara dengan memberi daun murbei.
Daun murbei memerlukan lahan luas agar cukup memenuhui nafsu makan ribuan ulat di kandang.
Setelah ulat memasuki proses pupa, mulailah muncul serat sutra. Pupa inilah yang diolah menjadi benang.
Itulah perjalanan singkat peternakan ulat sutra.
Baca di sini ya : Kain Sutra, Bahan Pakaian Berharga Mahal
3) Pelepah pisang
Seperti yang sudah disebutkan di atas, ada bahan baku baru yang dikembangkan belum lama ini. Bahannya masih belum dikenal luas.
Iya, pelepah pisang.
Tidak semua pisang bisa dimanfaatkan menjadi serat. Pisang jenis “abaka” yang saat ini menghasilkan serat bagus.
Indonesia berpeluang menjadi penghasilan serat pelepah pisang besar, mengingat dengan mudahnya kita menanam pisang. Apalagi perawatannya tidak rumit, pisang bisa menjadi masa depan industri fashion.
Keunggulan kain pelepah pisang adalah terasa adem di kulit dan lebih tahan api. Dengan pengolahan yang baik, bisa dihasilkan beraneka kain dengan pola menarik yang membuat konsumen ingin membelinya.
4) Serat domba
Orang umum menyebutnya “bulu domba”, tetapi sebenarnya salah. Bulu umumnya ditemukan pada unggas seperti ayam, burung dan bebek.
Untuk domba lebih tepatnya disebut rambut, seperti manusia.
Serat ini diperoleh dengan mencukur rambut domba, dikumpulkan dan dibawa ke tempat pengolahan.
Serat domba yang sudah jadi lebih dikenal kain wol. Kain ini memiliki karakter halus, bisa menahan panas agar tidak kedinginan.
Karena itulah kain wol banyak digunakan untuk membuat jaket tebal bagi warga di negara yang mengalami musim dingin.
5) Kulit hewan
Kulit lebih banyak dimanfaatkan untuk membuat jaket, tas, sepatu ataupun dompet. Sapi menjadi penyumbang terbesarnya.
Selain diambil dagingnya, kulitnya bisa diolah menjadi pakaian.
Bukan hanya sapi, kambing dan domba juga diolah kulitnya. Bahkan ular dan buaya tidak ketinggalan.
Banyak pilihan
Bahan baku pembuatan kain sangat beragam dan alam sudah menyediakan, kita tinggal memanfaatkannya saja. Mungkin nanti ditemukan lebih banyak lagi serat-serat alami sehingga memperkaya jenis kain yang tersedia.
Setiap serat memiliki ciri khusus yang membedakannya dengan yang lain.
Jika ingin memiliki pakaian lembut dan halus bisa membeli kain sutra. Kalau ingin yang lebih murah, silahkan ambil kain pelepah pisang. Kain ini juga halus dan adem dipakai.
Untuk mereka yang tinggal di negara empat musim, dimana musim dingin datang dengan suhu sangat rendah, kain wol dipilih.
Wol mampu menjaga suhu tubuh lebih hangat.
Dengan karakteristik setiap kain, kita bisa menggunakannya disetiap situasi berbeda.
Leave a Reply