Mengapa Kuliah Bisa Menghabiskan Biaya yang Tinggi? Ketahui Juga Cara Menekan Biaya Tersebut

Mengapa Kuliah Bisa Menghabiskan Biaya yang Tinggi? Ketahui Juga Cara Menekan Biaya Tersebut

Setelah lulus SMA, jenjang pendidikan selanjutnya adalah kuliah. Entah itu masuk universitas, institut ataupun lembaga pendidikan tinggi lainnya. Tujuan kuliah adalah mempelajari kemampuan spesifik atau mengkhusus untuk bekal bekerja nanti.

Misalnya ingin menjadi dokter, insinyur, bankir, arsitek ataupun pebisnis.

Jika menempuh jalur S1, diperlukan empat tahun menyelesaikannya. Dalam rentang waktu ini kita membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Biaya yang membuat perkuliahan lancar serta bisa lulus tepat waktu. Semakin cepat lulus, semakin cepatlah datang kesempatan bekerja.

Komponen penyedot biaya tinggi

Ada beberapa komponen yang membuat perkuliahan begitu menghisap uang. Mau tidak mau biaya ini harus dipenuhi agar tidak menghambat proses belajar.
Apa saja biaya itu?

1) Biaya masuk kuliah dan spp per semester

Jika masuk di universitas swasta, mahasiswa dibebankan uang masuk seperti biaya pangkal atau biaya gedung, biaya buku, biaya jas almamater dan lainnya.
Nominalnya beragam dan setiap universitas memiliki rincian biaya berbeda.

Biaya awal masuk kuliah bisa mencapai 40 jutaan, tergantung jurusan. Untuk pendidikan dokter bahkan ratusan juta.

Belum lagi spp per semester, kisarannya 7 juta sampai di atas 10 juta. Setiap jurusan memiliki tarif berbeda. Jika kuliah selama empat tahun, kalikan dengan biaya semesternya. Itulah uang yang harus dibayarkan sampai lulus.

Untuk kampus yang melayani pembelajaran lebih spesifik, semisal fashion, biayanya bisa ratusan juta per tahun. Bagi anda yang ingin belajar dunia busana, silahkan cek dulu informasinya di internet. Bandingkan sekolah mana yang sesuai dengan budget.

Universitas negeri menawarkan skema yang berbeda, yaitu UKT (Uang Kuliah Tunggal). Setiap mahasiswa membayar jumlah berbeda per semester, mulai dari 500.000 sampai 10.000.000. Tergantung kemampuan ekonomi orang tua. Tidak ada pembayaran uang pangkal atau gedung, yang dibayar hanya UKT.

2) Biaya tempat tinggal

Bagi yang tinggal jauh dari kampus, bahkan dari luar kota, sangat memerlukan tempat tinggal. Bisa dengan sewa kamar bulanan atau kos. Tempat kos di sekitar kampus sangat banyak dengan biaya bervariasi. Bahkan setiap daerah menawarkan biaya berbeda.

Sewa kos antara Jakarta dan Yogyakarta berbeda.

Untuk Jakarta sewa kos berkisar 2 juta bahkan ada yang lebih dari 5 juta per bulan. Sedangkan di daerah Yogyakarta bisa lebih murah, rata-rata satu jutaan per bulan.
Lokasi kampus dan fasilitasnya juga berperan menentukan sewa kos.

3) Biaya hidup bulanan

Selain sewa kos, mahasiswa memerlukan biaya bulanan seperti uang makan atau jajan, biaya buku, ongkos transportasi, beli bensin motor dan lainnya.
Nilai per bulannya bisa tiga jutaan atau lebih.

Kalau menerapkan gaya hidup hemat, pengeluaran bulanan tertekan sehingga tidak memberatkan orang tua. Misalnya menghindari tempat makan mahal atau tidak membeli minuman mahal.

Secara umum itulah komponen yang menyedot biaya tinggi saat kuliah. Bagi mahasiswa yang jauh dari rumah, biayanya bisa lebih besar. Karena harus sewa kos dan uang makan harian. Biaya-biaya lain tentunya ada, tetapi tidak semahal tiga komponen di atas.

Contohlah rekreasi.
Rekreasi tidak setiap hari dan bisa memilih tempat tanpa biaya masuk. Atau nongkrong bersama teman di tempat yang murah yang harga makanannya tidak menguras dompet.

Walaupun didukung penuh orang tua, tetap harus menerapkan hidup hemat. Sisa uang bisa ditabung sebagai cadangan dana, agar tidak terus meminta tambahan ke rumah.

Cara menekan biaya kuliah

Uang pangkal dan spp memang tidak bisa ditekan karena nominalnya sudah tetap. Tetapi komponen lain bisa disiasati.
Contohnya seperti di bawah.

1) Mencari beasiswa

Ada beragam beasiswa yang ditawarkan kampus, salah satunya prestasi. Jika nilai kuliah bagus dan memenuhi ketentuan, ajukan saja. Lengkapi syarat lainnya juga. Syukur bisa tembus dan anda mendapatkan dana tambahan yang melegakan keuangan.

Tidak hanya dari kampus, institusi lain sering menawarkan. Semisal pemerintah atau perusahaan swasta. Kalau memenuhi syarat boleh diikuti. Jika lolos ada dana tambahan yang membuat perkuliahan lebih lancar.

2) Mencari kos harga bersahabat

Biaya kos bervariasi, tergantung lokasi dan desain rumahnya. Agar lebih hemat, ncari kos murah tetapi nyaman ditempati. Anda bisa menghemat lumayan lho. Silahkan korek informasi, kira-kira dimana ada kos harganya nyaman di kantong.

3) Bekerja sambilan

Kalau ada banyak waktu luang, misalnya kuliah semester ini sedang tidak banyak tugas atau mata kuliah yang diambil lebih sedikit, bisa kerja sambilan. Anda bisa mendapatkan uang tambahan untuk menalangi biaya kampus.

Contoh pekerjaannya antara lain : mengajar les, kerja paruh waktu di toko, menjadi driver online, menjadi kurir, dan lainnya.

Daripada bengong tidak ada kerjaan, mending bekerja sambilan. Ada uang tambahan masuk. Bisa juga dijadikan tabungan untuk jaga-jaga jika ada keperluan mendadak.

4) Mencari makanan harga terjangkau

Kalau mengikuti perkembangan tren, nongkrong di tempat makan mahal, biaya bulanan akan melonjak tinggi. Kalau mau hemat, hindari tempat seperti ini. Jika di cafe harga makanan plus minum minimal lima puluh ribu, di tempat biasa habis dua puluh ribu dengan lauk lebih banyak.

Mending yang mana?
Tempat biasa dong.

Penghematannya lumayan.

Kalau sekali-kali boleh kan makan di cafe?
Tentu saja boleh. Kalau setiap hari ya berat. Apalagi bekalnya nge-pas, bisa kelimpungan di akhir bulan.

5) Pinjam buku kakak angkatan

Kalau ada kenalan kakak angkatan, pinjam buku darinya. Lumayan bisa menghemat. Jika harus membeli yang baru, harganya lumayan. Atau bisa mencari referensi di perpustakaan, setiap jurusan memiliki koleksi buku yang memudahkan mahasiswa.

Berkat kecanggihan internet, anda bisa mendownload buku gratis. Memang kebanyakan berbayar, tetapi ada juga yang gratis. Lumayan untuk menambah ilmu kan?
Saat waktu senggang, silahkan baca-baca untuk memperdalam pemahaman.

6) Berjualan online

Banyak produk yang bisa dijual online, browsing saja di internet. Setelah merasa pas, silahkan jual di market place atau ke teman-teman dekat.
Pakaian rasanya sangat mudah dijual.

Jika mau sediakan beberapa stok di kos-an, tawarkan ke teman-teman, nikmati prosesnya, lama-lama semakin banyak yang tahu, penjualan akan bertambah.
Atau mau menjual produk yang lain, bisa kok. Silahkan tentukan sendiri barangnya apa dan pasarkan.

7) Menjadi konten kreator

Misalnya kreator video di youtube. Anda bisa membuat video tutorial tentang software, pelajaran ataupun rekaman perjalanan ke obyek wisata. Buat menjadi video menarik.
Memang perlu waktu.

Tetapi ada lho yang dalam hitungan bulan sudah bisa bermitra dengan youtube untuk mendapatkan penghasilan. Intinya harus sabar dan tekun. Pasti ada jalan.

Terus kalau senang desain, bisa menawarkan jasa membuat konten instagram atau desain logo. Iklankan di media sosial atau bisa ikut website yang mewadahi para freelancer.
Jika ada yang tertarik, anda akan dihubungi.

Tetap semangat belajar dan hadapi tantangan

Walaupun biaya kuliah tinggi, anda bisa terus menjalaninya, apalagi sudah didukung orang tua. Jika tidak mau terlalu membebani mereka, uang bulanan bisa dihemat. Di hemat bukan berarti pelit, tidak berarti anda harus mengurangi makan. Jangan ya!

Makan sangat penting, karena membuat kita sehat dan penuh energi.

Makan di tempat murah menjadi solusi. Hindari godaan makanan di tempat mahal. Sekali makan di sana bisa untuk makan dua atau tiga kali di tempat biasa.
Penghematannya lumayan kan?

Atau cari tempat tinggal terjangkau tetapi masih nyaman, biaya bulanan bisa ditekan jauh. Akhirnya ada uang lebih untuk tabungan.

Dan jika ingin lebih produktif, silahkan bekerja sambilan. Banyak bidang yang bisa di eksplor. Apalagi kehadiran internet sangat memudahkan orang bekerja. Anda bisa berpartisipasi di sana, merasakan bagaimana dunia kerja, dan menikmati indahnya mendapatkan uang.

Leave a Reply

Your email address will not be published.