Sampah menjadi permasalahan klasik yang tidak ada habisnya. Terutama di kota besar, sampah menumpuk di berbagai tempat dan mulai mencoreng wajah kota.
Kota memang menjadi pusat aktivitas warga, tidak heran jika sampah bertumbuh cepat.
Apalagi sejak plastik ditemukan dan dikenalkan kepada masyarakat. Permasalahan sampah semakin runyam dan celakanya kita sangat bergantung dengan berbagai produk berbahan dasar plastik.
Coba lihat di sekeliling, hampir semua benda yang digunakan membutuhkan plastik. Mulai dari alat elektronik, peralatan makan, alat kantor, furniture dan lainnya.
Plastik dimana-mana.
Mulai memilah sampah
Demi meringankan beban tempat pembuangan sampah akhir, tidak ada salahnya kita mulai memilah sampah di rumah. Tindakan ringan yang bisa menyelamatkan bumi.
Caranya bagaimana?
- Memisahkan sampah organik dan non organik
- Sampah logam, plastik dan kertas dikumpulkan berdasarkan jenisnya
- Sampah dedaunan, sayuran, daging, tulang, dikumpulkan ke satu wadah untuk jenis organik.
Penataan sampah seperti ini sangat bagus, karena menyadarkan kita membuang sampah sesuai jenisnya. Tidak dimasukkan semua ke dalam satu tempat.
Jangan lupa menularkan kebiasaan ini ke seluruh orang rumah. Agar sampah terkelola dengan baik dan tertata sesuai dengan jenisnya.
Siapa tahu anggota keluarga bisa menjadi agen pengelompokan sampah bagi teman-teman mereka.
Apa manfaat memilah sampah?
Sampah non organik, yang susah diurai tanah, bisa dikumpulkan dulu. Misalnya plastik, ketika sudah banyak bisa dijual ke tempat pengolahan terdekat.
Kertas juga dicari kok. Kita bisa mendapatkan pemasukan tambahan dari kumpulan benda tidak terpakai ini.
Logam malah lebih menarik. Banyak yang mencarinya karena bisa didaur ulang untuk pembuatan barang baru.
Di sini kita mendapatkan pemasukan tambahan, walaupun sedikit tetapi manfaatnya bagi bumi sangatlah besar. Sampah menyebabkan pencemaran air, tanah dan udara.
Jika berhasil memilah dan mengelola sampah di rumah, pencemaran bisa dihindari. Hidup kita lebih sehat.
Jadi, beberapa manfaat mengolah sampah adalah :
- Mendapatkan pemasukan tambahan berkat menjual kembali plastik atau besi
- Menghasilkan kompos sendiri dan bisa digunakan untuk memupuk tumbuhan di rumah
- Menyelamatkan bumi dari pencemaran
- Mengurangi bahan baku pembuatan plastik karena bisa mengolah kembali plastik bekas.
- Membuat lingkungan lebih sehat
Olah sampah organik
Sampah organik sangat mudah diolah. Sayuran yang tidak terpakai, daun-daun tua di halaman rumah dikumpulkan dalam satu wadah.
Bisa dijadikan kompos.
Kompos mudah dibuat.
Kumpulan sampah organik tadi bisa ditempatkan dalam satu ember, terus timbun dengan tanah sampai rata. Setelah dua atau tiga bulan, sampahnya sudah berubah menjadi kompos. Kompos adalah pupuk subur yang sangat dibutuhkan tanaman. Gunakan untuk menutrisi kebun kecil di rumah.
Hemat, tidak perlu beli pupuk lagi.
Memang memerlukan wadah dan ada modal yang keluar. Tetapi sisi positifnya kita mencegah sampah menumpuk di tempat penampungan yang akhirnya membuat lingkungan lebih sehat.
Kalau anda punya kebun atau tanah, sampah organik bisa ditimbun di sini. Buatkan lubang secukupnya, masukkan sampah organik ke dalamnya dan tutup dengan tanah.
Diamkan dua tiga bulan, kompos pun terbentuk.
Coba deh mulai mempraktekkannya di rumah, lihat berapa banyak sampah yang bisa diselamatkan dan tidak membebani tempat penampungan akhir.
Jika setiap rumah melakukan ini, pastinya tidak diperlukan lagi tempat penampungan yang kita kenal dengan bau tidak sedapnya.
Meningkatkan perilaku disiplin
Ketika semua anggota keluarga ikut berpartisipasi, secara tidak langsung mereka sudah mengemban tanggung jawab menjaga lingkungan hidupnya. Setiap ada sampah, otomatis langsung dipisahkan berdasarkan jenisnya. Perilaku disiplin akhirnya terbentuk.
Tidak hanya di rumah, perilaku disiplin membuang sampah perlu digalakkan dimana-mana. Semisal sekolah, tempat kerja, kampus, tempat umum dan perkantoran. Gemar mengolah sampah akhirnya tumbuh disegenap kehidupan yang pastinya membuat hidup lebih nyaman dan sehat.
Anak-anak sekolah mulai diberikan pendidikan semacam ini agar memahami akibat atau dampak buruk jika membuang sampah sembarangan. Pastinya menjadi pelajaran tambahan yang menyenangkan, karena mereka aktif di luar kelas sembari memahami dan lebih mengenal lingkungan hidupnya.
Leave a Reply