Tanda udara tercemar sangat mudah diketahui. Lihat saja jika angkasa disesaki asap, udara sudah tidak bagus lagi.
Kalau bisa jauhi demi menjaga kesehatan.
Kotornya udara membuat bernafas susah, dada sesak dan pastinya menimbulkan ketidaknyamanan bagi tubuh. Semakin sering terpapar situasi ini, pastinya tidak baik.
Penyebab polusi udara
Secara umum, ada dua faktor penyebab polusi udara. Yaitu secara alami dan akibat perbuatan manusia.
Penyebab Alami:
- Gunung api meletus
Letusannya menghamburkan berbagai gas dan abu vulkanik. Sebaran bisa puluhan kilometer dan mengganggu banyak orang. Asap tebal, berwarna abu-abu kehitaman sungguh mengganggu kesehatan. - Kebakaran hutan
Biasanya terjadi saat musim panas, di mana kekeringan menjadi pemicu utamanya. Gesekan antar dahan bisa menimbulkan percikan dan akhirnya memicu keganasan api. Kebakaran hutan melepaskan asap dan partikel ke atmosfer yang dapat menyebabkan kabut asap dan polusi udara regional. - Badai pasir:
Kalau di Indonesia sih jarang. Tetapi di negara yang berdampingan dengan gurun, semisal di Arab atau Cina, badai gurun mampu membuat udara pekat dan memperpendek jarak pandang. Jika tidak memakai masker, bernafas sangat terganggu.
Akibat ulah manusia:
- Penggunaan bahan bakar fosil
Memang, bahan bakar fosil sangat penting bagi kemajuan peradaban dunia. Tetapi penggunaannya yang berlebihan ternyata memperparah kondisi udara. Pembakaran batubara, minyak bumi, dan gas alam untuk menghasilkan energi menghasilkan berbagai polutan udara, seperti karbon dioksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, dan partikel.
- Pembakaran sampah
Pembakaran sampah menghasilkan asap dan partikel yang dapat menyebabkan polusi udara lokal. Sehingga sangat disarankan untuk mulai mendaur ulangnya demi mengurangi tingkat pembakaran. - Kebakaran hutan
Berbeda dengan kebakaran hutan di atas, disebabkan lebih oleh alam itu sendiri, yang ini akibat ulah manusia. Bisa terjadi karena pembakaran hutan untuk membuka lahan. Akhirnya api merembet luas dan mengirim asap berjumlah besar yang sangat mengganggu pernafasan.
Dampak Polusi Udara
Jika polusi ini tidak tertanggulangi, kitalah yang menderita. Banyak gangguan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa nyaman berkurang dan mengurangi kualitas hidup.
Inilah dampak polusi bagi kita.
- Gangguan pernapasan
Sangat jelas, kalau pernafasanlah yang diserang paling pertama. Polusi udara memperburuk kondisi asma, bronkitis, dan penyakit paru-paru lainnya. Paparan jangka panjang dapat meningkatkan risiko ISPA, pneumonia, dan kanker paru-paru. - Mengganggu perkembangan anak
Anak-anak yang besar di lingkungan dengan tingkat polusi tinggi sangat terpengaruh proses tumbuh kembangnya. Mengganggu perkembangan otak dan paru-paru, menyebabkan masalah belajar, memori, dan perilaku, serta meningkatkan risiko penyakit pernapasan di kemudian hari. - Kanker
Polutan udara bisa memicu kanker. Sangat disarankan menggunakan masker bepergian guna mencegah kotoran masuk ke sistem pernafasan. - Hujan asam
Terjadi ketika polutan udara seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida bercampur dengan air hujan dan turun ke bumi. Hujan asam merusak hutan, tanaman, dan ekosistem air. - Kabut asap: Campuran asap, debu, dan polutan lainnya yang mengurangi jarak pandang dan mengganggu kualitas udara. Kabut asap menyebabkan masalah kesehatan, terutama bagi mereka dengan masalah pernapasan.
Solusi untuk Mengurangi Polusi Udara
Ada kok langkah-langkah yang bisa diambil guna memangkas polusi udara yang semakin hari semakin meresahkan.
Apa saja itu?
- Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor
Kita sangat memerlukan transportasi ini, tetapi bisa digunakan secara bijak dan tidak berlebihan. Kalau jaraknya dekat, ada baiknya jalan kaki saja. Selain sehat bagi badan juga ramah lingkungan. - Menggunakan energi terbarukan
Perhatian dunia sedang tertuju ke sini, sumber energi ramah lingkungan. Beralihlah ke sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan air untuk mengurangi emisi polutan dari pembangkit listrik bertenaga batu bara dan gas alam. - Hemat listrik
Apa hubungannya?
Jika kita mampu mengurangi pemakaian listrik, permintaan akan energi ini berkurang. Mengingat kebanyakan pembangkit masih menggunakan energi fosil, maka berkurangnya permintaan listrik berarti mengurangi penggunaan bahan bakar yang akhirnya memangkas beban lingkungan. - Menanam pohon
Ini yang paling mudah, bisa dimulai di mana saja.. Pohon membantu menyerap polutan udara dan menghasilkan oksigen. Tanam pohon di halaman rumah, lingkungan sekitar, dan hutan.
Dengan berperan aktif menjaga lingkungan, terutama menjaga kebersihan udara, yang diuntungkan kita sendiri. Hidup menjadi lebih aman, tenang dan nyaman. Tidak ada kekhawatiran lagi kalau ada polutan yang bisa mengganggu kesehatan.
Nah itulah efek negatif dari pencemaran udara. Tetapi kita bisa melakukan langkah-langkah pencegahan untuk menguranginya seperti yang sudah disebutkan di atas.
Leave a Reply