Orang Indonesia memang terbiasa makan pakai tangan. Mulai dari menyantap nasi, jajan, atau kue. Jika lesehan, bahkan disediakan mangkuk kecil untuk membasuh tangan. Mencocol ayam bakar ke sambal sambil mengambil sesuap nasi terasa lebih mudah.
Di beberapa situasi, bagian tubuh ini lebih membantu saat makan.
Tetapi, makanan agak cair seperti bubur atau minuman, tangan kurang membantu. Hadirlah sendok yang memudahkan proses makan.
Jenis sendok
Biasanya ada dua jenis sendok, yaitu sendok logam dan plastik. Tetapi yang banyak digunakan di rumah adalah sendok dari logam.
Mengapa logam lebih diminati?
- Lebih tahan lama
- Permukaannya halus
- Kuat
- Harganya terjangkau
- Mudah dibeli
- Mudah dicuci
- Tahan suhu tinggi
Sendok logam menawarkan kenyamanan saat makan, permukaan halusnya tidak menyakiti bibir saat makan. Ditambah keunggulan lain seperti kuat, tahan suhu tinggi dan harganya terjangkau, ibu-ibu lebih memilih sendok logam untuk peralatan makan di rumah.
Kekurangan sendok plastik
Sendok logam memang menawarkan banyak manfaat, tetapi di kesempatan lain sendok plastik juga diminati. Misalnya saat ada pesta ulang tahun atau piknik, sendok ini lebih di lirik.
Harga murahnya, mudah dibeli dan berbobot ringan, membuatnya lebih dipilih untuk beberapa acara.
Tetapi…
Ada beberapa kekurangan sendok plastik yang perlu kita ketahui. Berikut diantaranya.
1) Beberapa memiliki tekstur kasar
Sendok plastik murah sering dibuat kurang halus, bagian pinggirnya kasar dan tajam. Saat memasukkan makanan ke mulut, malah perih. Gesekan permukaan tajam sendok dengan bibir menimbulkan luka halus yang menimbulkan sensasi tidak nyaman.
Jadi, mesti cermat memilih.
Memang tidak semua sendok plastik seperti itu, banyak kok yang kualitasnya bagus dan enak dipakai. Misalnya saat membeli es krim kekinian, kita mendapatkan sendok keren yang tidak melukai bibir.
Lain kali, kalau membeli sendok plastik di warung, carilah yang halus. Hindari yang permukaannya kasar. Kasihan kalau dipakai anak-anak, bibir mereka bisa terluka.
2) Mudah pecah
Sangat berbeda dengan logam, sendok plastik mudah pecah. Saat asyik menyendok makanan, eh tiba-tiba patah. Harus ambil yang baru. Pecahannya bisa saja menimbulkan serpihan kecil, jika masuk ke dalam tubuh tentu tidak baik.
Mesti hati-hati ya!
Kalau mengundang tamu banyak, mending gunakan sendok logam. Lebih aman dan tidak mudah rusak. Undanganpun tidak merasakan bibir perih akibat digesek permukaan kasar sendok.
3) Mencemari lingkungan
Plastik tidak ramah bagi lingkungan. Bahan ini terkenal bandel dan susah diurai. Perlu waktu ratusan tahun bagi tanah untuk menghancurkannya. Sangat berbeda dengan bahan organik yang hancur dalam hitungan bulan.
Karena itulah penggunaan plastik harus dikurangi.
Salah satunya tidak menggunakan sendok plastik.
Sendok ini dipakai sekali langsung dibuang, tidak digunakan lagi. Kalau bisa memang harus di daur ulang. Tetapi kesadaran masyarakat masih kurang. Bekasnya langsung dilempar ke tempat sampah dan akhirnya mencemari lingkungan selama beberapa ratus tahun ke depan.
4) Menimbulkan penyakit kanker
Plastik yang sering digunakan mengambil makanan panas bisa meleleh. Dalam beberapa kasus, ada kandungan plastik yang bisa menyebabkan kanker.
Jadi, mesti hati-hati ya!
Sangat disarankan menggunakan sendok logam, mengingat bahan ini tahan suhu tinggi dan tidak mudah meleleh. Jauh lebih aman bagi kesehatan.
Mari menjaga bumi lebih bebas plastik
Peralatan dapur banyak terbuat dari plastik. Piring, gelas, sendok, sutil, mangkuk, sendok sayur dan centong nasi contohnya. Rasanya memang tidak bisa lepas dari plastik, tetapi setidaknya kita bisa mengurangi pemakaiannya.
Caranya dengan :
- Menggunakan sendok logam
- Memakai piring/mangkuk dari kaca atau keramik
- Menggunakan centong nasi berbahan kayu
- Mengurangi membeli alat dapur berbahan plastik
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, plastik sangat susah di urai. Perlu waktu lama bagi tanah memecahnya sehingga benar-benar hilang.
Dan celakanya, plastik sangat digemari.
Sebagian peralatan di rumah terbuat dari plastik. Alat elektronik, alat belajar, furnitur ataupun perlengkapan tidur memanfaatkan plastik sebagian atau seluruhnya.
Apa langkah selanjutnya yang bisa dilakukan?
Mendaur ulang.
Recycle hadir sebagai solusi mengurangi gempuran plastik. Efek negatifnya bisa ditekan karena sebagian besar sampah plastik didaur ulang dan diubah untuk keperluan lain.
Sekarang tinggal peran serta masyarakat.
Penyuluhan dan pengertian harus terus digalakkan.
Gugah hatinya agar mereka sadar.
Terus, pemerintah juga menyediakan tempat pendaur ulangan sampahnya. Jadi masyarakat yang sudah taat memilah tahu harus kemana membawa plastiknya. Kerjasama dua komponen ini semakin membuat bumi bersih dan minim sampah.
Leave a Reply